Transformasi digital telah memberikan angin segar dalam dunia pendidikan di Indonesia, terutama dalam pengajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (English as a Foreign Language/ EFL). Berbagai platform pembelajaran daring menawarkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya, membantu siswa dari berbagai latar belakang untuk merasakan pendidikan yang lebih inklusif. Namun, kemajuan ini juga menghadirkan sejumlah tantangan etis yang perlu diperhatikan, seperti isu privasi data, ketergantungan pada teknologi, serta ketidakmerataan akses di berbagai wilayah.
Issue ini membawa tim riset Dosen Universitas Terbuka yang berkolaborasi dengan Politeknik Negeri Media Kreatif untuk mempresentasikan hasil penelitian yang berjudul “Navigating Ethical Challenge in Online Educational Practices” pada International Conference on Language and Language Teaching (InCoLL). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Universitas PGRI Adi Buana Surabaya pada tanggal 22 – 23 Juni 2024 yang dirangkaikan dengan acara Bussiness Meeting Asosiasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (APSPBI) di The Alana Hotel Surabaya.
Widya Rizky Pratiwi, dosen pada Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Terbuka, adalah ketua tim riset beranggotakan Juhana dan Lukytta Gusti Acfira tampil sebagai presenter yang mempresentasikan hasil penelitian mereka. Pada pemaparannya, Widya menekankan bahwa dalam menghadapi era digital yang semakin mendominasi, tantangan etika dalam penggunaan teknologi di pendidikan daring EFL harus dipandang sebagai prioritas oleh semua pihak. Dengan memperhatikan dan mengatasi isu-isu ini, teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pengalaman belajar yang positif bagi semua siswa, tanpa mengabaikan hak-hak dan kebutuhan mereka. Pandangan etis dalam penggunaan teknologi adalah langkah penting untuk menjadikan teknologi sebagai pendukung yang aman dan efektif dalam pendidikan bahasa Inggris daring di Indonesia.
